Berdasarkan Laporan Perkembangan Perekonomian DIY Triwulan I 2012 yang di-release oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta, menyatakan sepeda motor masih menjadi moda transportasi utama yang dominan digunakan oleh masyarakat DIY(Daerah Istimewa Yogyakarta) dengan persentase 85.50% dan mobil 14.50%. Bank Indonesia Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan uang muka minimal 25% untuk pembelian sepeda motor secara kredit. Namun, aturan baru itu tak berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor di DIY dan Solo. PT. Astra Motor DIY mencatat sejak kenaikan uang muka yang diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan juni 2011, penjualan sepeda motor pada bulan Juli 2012 justru mencatat rekor yakni 19.000 unit untuk wlayah DIY, Kedu dan Banyumas (www.Solopos.com). Menurut Marketing Manajer PT Sumber Buana Motor Yogyakarta, Hery Setiyawan, penjualan tahun 2012 semester ke dua mengalami peningkatan sebesar 40%. Dalam Laporan Perkembangan Perekonomian DIY Triwulan I 2012 yang direlease oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta, tingkat konsumsi pembelian sepeda motor di DIY mengalami trend peningkatan.
Menurut General Manager Marketing Sumber Baru Rejeki, Verry Kurniawan, sekitar 70% penjualan motor melalui perusahaan pembiayaan (leasing), sisanya tunai. Bapak Aji dari bagian administrasi BAF(Bussan Auto Finance) menyatakan setiap hari rata- rata pengajuan kredit sepeda motor sebanyak 500 – 600 pengajuan untuk wilayah propinsi Yogyakarta. Calon nasabah yang mengajukan kredit motor berasal dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, tempat tinggal maupun karakternya, bahkan ada yang berniat untuk melakukan penipuan. Oleh karena itu mengingat banyaknya jumlah pengajuan kredit motor setiap hari serta beragamnya tipe calon nasabah maka sangat dibutuhkan suatu sistem yang mampu menangani permasalahan penilaian kelayakan pengajuan kredit motor secara akurat agar perusahaan terhindar dari kredit macet dan sistem yang mampu mengambil keputusan secara cepat.
Berdasarkan paparan di atas, bahwa jumlah pengajuan kredit motor yang tinggi dan terus meningkat, serta kemampuan metode naive bayes yang mencapai akurasi prediksi sampai 100%, telah memberikan alasan yang sangat kuat perlunya dilakukan penelitian mengenai sebuah sistem yang mampu menangani kasus pengajuan kredit sepeda motor dengan menggunakan metode naive bayes. Penelitian ini mengambil sampel data dari Koperasi Simpan Pinjam(KSP) Kharisma Indonesia di Yogyakarta. Sistem ini akan membantu Kepala Unit atau bagian kredit sebuah lembaga keuangan dalam menentukan keputusan pengajuan kredit secara tepat dan cepat.
Untuk lebih jelasnya silahkan download disini
0 komentar:
Post a Comment